Bantul (5/1) – Remaja PAC LDII Wirokerten menggelar acara pengajian akhir tahun bertajuk “SKENA” (Semangat Keakraban Ngaji Akhir Tahun). Acara ini berlangsung di halaman Masjid Baitul Qohar, Mutihan, Wirokerten, Banguntapan, Bantul pada 31 Desember 2024 – 1 Januari 2025. Diikuti oleh 40 peserta dari jenjang usia 15 tahun ke atas, mereka sangat antusias dalam mengikuti setiang rangkaian acaranya
Acara ini bertujuan untuk memberikan alternatif kegiatan positif bagi remaja LDII Wirokerten dalam menyambut pergantian tahun. Kegiatan ini juga bertujuan untuk menghindarkan mereka dari kegiatan kurang bermanfaat atau tindak kriminalitas yang sering terjadi pada malam tahun baru. Ketua panitia menyampaikan bahwa kegiatan ini sekaligus sebagai ajang mempererat hubungan antar remaja LDII. Selain itu, acara ini juga dimanfaatkan sebagai momen perpisahan dengan marbot Masjid Baitul Qohar, Ustadz Alif Ramadhan, yang telah mengabdi selama satu tahun di PAC LDII Wirokerten.
Selanjutnya, kegiatan ini turut menghadirkan Ustadz Dimas Abdul Karim yang membawakan materi bacaan dan penjelasan tafsir Surat Al-Baqarah ayat 255 atau yang dikenal sebagai Ayat Kursi. Peserta terlihat antusias mendengarkan pemaparan Ustadz Dimas yang memberikan wawasan mendalam tentang ayat tersebut dan relevansinya dalam kehidupan sehari-hari.
Rangkaian acara meliputi tadarus Al-Qur’an, sesi keakraban dengan kegiatan bakar-bakar dan makan bersama, serta berbagai lomba untuk menyemarakkan suasana. Peserta merasa senang dan terhibur dengan kegiatan tersebut karena menjadi sarana refreshing setelah menjalani aktivitas selama setahun penuh.
“Alhamdulillah, saya saksikan acaranya berlangsung dengan sukses tidak ada kendala yang mengganggu jalannya acara. Semoga dengan adanya acara seperti ini para generus bisa lebih saling kenal dengan teman-temannya dan bisa meningkatkan rasa untuk datang ke masjid,” tutur salah satu petugas Senkom PAC LDII Wirokerten, Moh. Maliki.
Pengajian SKENA berakhir pada 1 Januari 2025 pukul 10.30 WIB dan ditutup dengan doa bersama. Acara ini diharapkan dapat menjadi kegiatan berkelanjutan sebagai wadah pembinaan remaja LDII yang berbasis nilai-nilai keimanan, keakraban, dan kebaikan. (Kukuh/*)