Bantul (15/8) – Pengurus DPD LDII Kabupaten Bantul menghadiri undangan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Bantul pada sosialisasi pendidikan politik yang digelar di Waroeng Omah Sawah, Gatak, Timbulharjo, Kapanewon Sewon, Kabupaten Bantul, Selasa (15/8/2023).
Kegiatan mengangkat tema “Peran Strategis Organisasi Kemasyarakatan Selaku Mitra Pemerintah Sebagai Jembatan Dalam Memberikan Edukasi dan Informasi Tentang Politik Kepada Masyarakat Demi Suksesnya Pemilu di Tahun 2024”.
Dari DPD LDII Bantul hadir wakil ketua Alek Rahmad Hasyi, wakil bendahara Rahmad Heri Purwita, S.E., dan bagian Organisasi, Kaderisasi dan Keanggotaan (OKK) Arif Wahyudianto.
Kepala Badan Kesbangpol Kabupaten Bantul yang diwakili sekretaris Suparmadi, S.I.P., M.Si. dalam sambutan pembukaannya mengatakan bahwa tupoksi Badan Kesbangpol adalah pemberdayaan dan pembinaan organisasi kemasyarakat (ormas).
Kepala Badan Kesbangpol DIY, Dewa Isnu Broto Imam Santoso, S.H., yang hadir sebagai pemateri mengatakan ormas berperan besar dalam mencapai, memperjuangkan dan mengisi kemerdekaan. Menjelang tahun politik, saat ini sudah banyak kampanye terelubung dengan dalih sosialisasi, “Ormas sebagai mitra pemerintah bertindak untuk mencegah money politic,” katanya.
Di samping itu, pemilu 2024 menjadi pijakan untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045. Dewa Isnu mengingatkan, perlu diketahui beberapa faktor yang dapat menghambat terwujudnya Indonesia Emas 2045, di antaranya pemerintah yang korupsi, hilangnya rasa nasionalisme, perpecahan di dalam bangsa, kekayaan alam yang diambil oleh pihak asing, dan mental serta sikap generasi muda saat ini.
Pakar politik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) Bambang Eka Cahya Widada, S.I.P., M.Si. memberikan materi dengan tema organisasi kemasyarakatan dan pendidikan politik. “Kondisi bangsa Indonesia saat ini sedang tidak baik-baik saja,” katanya mengawali materi.
“Ancaman krisis pangan dunia sehingga beberapa negara menunda ekspor pangan dan perang rusia ukraina yang mempengaruhi pasokan pangan terutama gandum,” imbuhnya.
Indonesia merupakan negara keempat dengan jumlah penduduk terbesar di dunia dan merupakan satu-satunya negara besar yang berbentuk kepualauan. “Kondisi tersebut menyebabkan potensi kerawanan sosial dan politik yang tidak kecil,” katanya.
Terkait pendidikan politik, selama ini politik dicitrakan sebagai sesuatu yang jelek, buruk penuh dengan hinaan dan caci maki. “Sebenarnyalah politik itu akal budi manusia,” tandasnya.
Ditambah saat ini manusia dihadapkan dengan dunia nyata dan dunia maya. “Yang terpampang saat ini adalah festival hinaan dan caci maki, era banjir informasi di dunia maya perlu disaring sehingga yang negatif tidak ikut masuk,” kata Bambang.
Komisioner KPU Bantul Mestri Widodo, S.I.P., M.M. menyebutkan terdapat 18 partai di Kabupaten Bantul, dengan caleg 658 orang, pemilih pemula 110.000 dan disabilitas 686 orang. Mestri menjelaskan, pemilih yang lahir pada tanggal 14 Februari 2005 masih memiliki hak pilih.
Sementara untuk Dapil Bantul terdapat 6 dapil dan Dapil DPRD Kabupaten Bantul tersedia 8 kursi. Adapun Dapil DPRD Provinsi terdapat tujuh dapil, terdiri dari DIY I dengan alokasi 7 kursi, meliputi kemantren di Kota Yogyakarta, DIY II dengan alokasi 7 kursi, meliputi Bantul A yaitu Kapanewon Kretek, Pundong, Bambanglipuro, Jetis, Imogiri, Banguntapan, Pleret, dan Piyungan.
Dapil DIY III dengan alokasi 6 kursi, meliputi Bantul B yaitu Kapanewon Srandakan, Sanden, Pandak, Pajangan, Bantul, Sewon, Kasihan, dan Sedayu. DIY IV dengan alokasi 7 kursi meliputi kapanewon di Kabupaten Kulon Progo.
Dapil DIY V dengan alokasi 9 kursi, meliputi Sleman A, yaitu Kapanewon Gamping, Godean, Moyudan, Minggir, Seyegan, Mlati, Depok, dan Berbah. Dapil DIY VI dengan alokasi 8 kursi, meliputi Sleman B, yaitu Kalasan, Prambanan, Ngemplak, Ngaglik, Sleman, Tempel, Turi, Pakem, dan Cangkringan. DIY VII dengan alokasi 11 kursi, meliputi Kabupaten Gunungkidul.
“Bantul mengelola 11 dapil terdiri dari 6 dapil DPRD kabupaten, 2 dapil DPRD provinsi, 1 dapil DPD, 1 dapil DPR dan 1 dapil Pilpres. Ada 9 calon DPD Dapil DIY terdiri dari 2 perempuan dan 7 laki laki,” pungkasnya.