
Bantul (12/3) – PC LDII Kapanewon Kasihan menggelar pengajian rutin selama bulan Ramadan yang dilaksanakan di beberapa majelis taklim naungan Pimpinan Anak Cabang (PAC) se-Kapanewon Kasihan. Pada kesempatan ini, PC LDII Kasihan menghadirkan pemateri dari Kantor Urusan Agama (KUA) Kapanewon Kasihan.
Acara dipusatkan di Masjid Al Barokah, Gonjen, Kasihan, Bantul dihadiri warga LDII se-Kapanewon Kasihan, Selasa (12/3/2025). Tujuan menghadirkan pemateri dari KUA adalah untuk menambah wawasan warga LDII tentang pelayanan KUA yang tidak hanya tentang pernikahan.
Ketua PC LDII Kasihan, Adimas Setyo Nugroho dalam sambutannya mengajak warga LDII untuk bersyukur terhadap pemberian nikmat dari Allah. “Alhamdulillah tahun ini kita masih menjumpai bulan Ramadan sehingga bisa meraih pahala di bulan yang penuh berkah ini. Bentuk kesyukuran kita dengan mempersungguh meraih lima sukses Ramadan yakni sukses puasa, sholat malam, membaca Al Quran, lailatul qodar, dan zakat fitrah,” jelasnya.
Ia juga mengingatkan warga LDII untuk selalu berbudi yang luhur di manapun berada seperti di lingkungan sekolah, pekerjaan, dan masyarakat. “Dengan berbudi luhur akan mendatangkan manfaat dan keberkahan dari Allah dan dari orang sekitar,” ujarnya.
Pada acara inti, hadir Kepala KUA Kasihan yang diwakili PPPK Penyuluh Agama Islam, Kurnia Pramujiharso didampingi Nurudin, yang juga sebagai PPPK Penyuluh Agama Islam KUA Kasihan. Pada kesempatan itu, Kurnia memberikan materi dan penjelasan tentang beberapa pelayanan yang ada di KUA.

“KUA merupakan garda terdepan dari Kementerian Agama (Kemenag) Republik Indonesia atau kata lainnya sebagai wajah kemenag karena bersinggungan langsung dengan masyarakat. Saat ini kami bersilaturrahim dengan warga LDII Kasihan dan ingin sharing informasi tupoksi dari KUA,” ujarnya mengawali materi.
KUA, lanjut Kurnia, umumnya orang mengira kantor yang identik dengan pengurusan pernikahan dan rumah tangga. Padahal KUA sekarang diberi tugas pokok dan fungsi (tupoksi) yang berkaitan dengan keumatan, kemasjidan, layanan produk halal, perwakafan, dan pengukuran arah kiblat.
“Maka di KUA itu ada penghulu yang berkaitan dengan pernikahan dan ada penyuluh yang memberikan penyuluhan bagaimana masjid bisa tetap berdiri kokoh baik bangunannya maupun jamaahnya,” katanya.
Ia melanjutkan, KUA Kasihan merupakan tipe B yang ditentukan dari jumlah pengantin. Dalam satu bulan, KUA Kasihan menikahkan 70-80 pasang pengantin, sehingga dalam satu tahun berjumlah sekitar 600-700 pasang pengantin.
Pada layanan keumatan, Kurnia mengungkapkan keprihatinannya terhadap angka pernikahan di bawah umur di Kapanewon Kasihan yang merupakan tertinggi se-Kabupaten Bantul. Mengacu pada Undang-undang Nomor 16 Tahun 2019 tentang Perkawinan, ditentukan minimal usia bagi calon mempelai laki-laki dan perempuan adalah sama yakni 19 tahun.
“Tingginya pernikahan di bawah umur ini disebabkan karena generasi muda teracuni dengan perbuatan kemaksiatan dan film porno. Narkoba merusak generasi muda hanya berapa persen sementara film porno kerusakannya lima kali lipat dari narkoba,” ungkapnya.

Ia melanjutkan, ketika kecanduan film porno yang dirusak adalah prefrontal cortex yakni bagian otak manusia yang mempengaruhi nalar, emosi, dan keputusan. Jika sekali saja melihat film porno, maka prefrontal cortex akan tergores. Untuk melupakan membutuhkan waktu seumur hidup dan pengobatannya sulit jika sudah kecanduan.
“Maka generasi muda LDII supaya jaga diri, jangan sampai ini menjadi kegagalan pada kita. Mari kita kampanyekan agar warga LDII tidak terjerumus dalam kemaksiatan,” pesannya.
Ia juga mengajak generasi muda LDII agar sukses dunia akhirat dengan cara membangun jiwa dan raganya. Ia menyoroti banyaknya generasi muda yang hanya dibangun raganya sehingga jiwanya rapuh, mudah tersinggung, mudah marah, mudah loyo, minder dan down.
“Dalam kondisi tersebut, banyaklah berdoa dan jadikan timpukan timpukan batu ujian sebagai tumpukan batu pijakan agar kita meraih kesuksesan,” ucapnya sambil memberikan tips.
Pada layanan produk halal, KUA memberikan kuota sertifikat halal bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang bergerak dalam bidang kuliner. KUA juga memberikan pelayanan dalam membuat Akta Ikrar Wakaf (AIW) secara gratis. Sementara pada pengukuran arah kiblat, KUA menggunakan alat theodolit yang lebih diakui keakuratannya.
Mengakhiri materinya, Kurnia mengapresiasi keberadaan LDII yang memberikan keberhakan bagi warga Kapanewon Kasihan. Ia berpesan kepada generasi muda LDII untuk turut berkontribusi membangun Kapanewon Kasihan menjadi baldatun toyyibatun warobbun ghofur (negara yang baik dan diampuni Allah).