Sinergi Iman dan Kebangsaan, Koramil 03/Kasihan Hadiri Pengajian LDII

Koramil 03 Kasihan
Jajaran Koramil 03/Kasihan bersama santri MDT Albarokah naungan PC LDII Kasihan, Jumat (14/3/2025).

Bantul (17/3). PC LDII Kapanewon Kasihan kembali menggelar pengajian dengan menghadirkan pemateri berbeda. Pada kesempatan kali ini, PC LDII Kasihan mengundang Komando Rayon Militer (Koramil) 03/Kasihan untuk memberikan materi wawasan kebangsaan kepada warga LDII.

Dipimpin Danramil 03/Kasihan, Mayor Inf Sukapta bersama tujuh anggotanya hadir di Masjid Al Barokah, Gonjen, Kasihan, Bantul untuk mengikuti sholat isya dan sholat tarawih berjamaah, Jumat (14/3/2025). Warga LDII se-Kapanewon Kasihan pun mulai berdatangan dan memenuhi masjid.

Koramil 03 Kasihan
Ketua PC LDII Kasihan, Adimas Setyo Nugoroho saat membuka pengajian yang dihadiri Koramil 03 Kasihan.

Acara dimulai usai sholat tarawih dan dibuka oleh Ketua PC LDII Kasihan, Adimas Setyo Nugoroho. Dalam sambutannya, ia mengucapkan selamat datang atas kehadiran Danramil 03/Kasihan beserta jajaran. “Terima kasih Bapak Danramil 03/Kasihan telah memenuhi undangan kami,” ucapnya.

Selanjutnya, Dimas memaparkan program LDII pada bulan Ramadan, yakni lima sukses Ramadan. Pertama sukses puasa Ramadan, yaitu sukses untuk tidak hanya menahan lapar dan haus tetapi juga menahan hawa nafsu. Kedua, sukses sholat malam yaitu sholat tarawih. Ketiga, sukses membaca Al Quran, diusahakan bisa khatam 30 juz.

“Keempat, sukses mencari lailatul qodar karena di sepuluh malam terakhir Ramadan ada satu malam yang lebih baik dari seribu bulan. Kelima, sukses zakat fitrah sebagai ibadah penutup Ramadan,” jelasnya.

Mengakhiri sambutannya, Dimas berharap kehadiran Koramil 03/Kasihan dapat mendorong pemuda LDII memiliki jiwa nasionalis dan memiliki wawasan lebih tentang kebangsaan dan bela negara.

Koramil 03 Kasihan
Danramil 03/Kasihan, Mayor Inf. Sukapta saat memberikan sambutan.

Sementara itu, Danramil 03/Kasihan mengatakan kehadirannya untuk menjalin silaturrahim sehingga terjalin kekeluargaan dan saling mengenal. “Jika ada hal-hal yang bisa saling kita kerjasamakan semoga bisa tercapai,” ujarnya.

Ia juga berharap kehadirannya bersama jajaran Koramil 03/Kasihan bisa sembari menimba ilmu agama. “Semoga di bulan puasa ini kami bisa meningkatkan keimanan dalam melaksanakan puasa hingga selesai,” pungkasnya.

Pada acara inti, materi wawasan kebangsaan disampaikan oleh Babinsa Kalurahan Ngestiharjo, Serka Sugiyono dengan judul “Wawasan Kebangsaan Dalam Rangka Pembekalan Kehidupan Berbangsa dan Bernegara”.

Sugiyono mengawali dengan memaparkan nilai-nilai dasar wawasan kebangsaan. Pertama, penghargaan terhadap harkat dan martabat manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa. “Kita tidak bisa memilih lahir dimana, dilahirkan siapa, maka dari itu kita harus menghargai ciptaan Tuhan,” jelasnya.

Nilai yang kedua, lanjut Sugiyono, tekad bersama untuk kehidupan berbangsa yang bebas merdeka dan bersatu. Ketiga, cinta tanah air dan bangsa, dan keempat, demokrasi atau kedaulatan rakyat. Ia mengingatkan bahwa Indonesia dikatakan negara surgawi, apa yang dibutuhkan manusia untuk hidup, apa yang dibutuhkan negara untuk berputar ada di Indonesia.

“Negara yang penuh potensi ini kita jangan sampai lengah karena negara yang kaya akan sumber daya alam dan strategis ini banyak yang mengincar. Ini menjadi kebanggaan tapi juga harus waspada,” tandas Sugiyono.

Selain potensinya, ia juga mengingatkan ancaman yang dihadapi Indonesia. Bahwa untuk menghancurkan Indonesia tidak perlu dengan perang, tapi cukup dengan menghancurkan generasi mudanya, yaitu melalui proxy war. “Yaitu perang yang menggunakan pihak ketiga dan ini sudah terjadi, metodenya seperti korupsi, narkoba, dan lain-lain,” katanya.

Koramil 03 Kasihan
Babinsa Kalurahan Ngestiharjo, Serka Sugiyono memberikan materi wawasan kebangsaan kepada warga LDII se-Kapanewon Kasihan.

Dikatakannya, media sosial merupakan media propaganda yang paling cepat karena hampir semua orang memiliki. Sementara narkoba, merupakan salah satu alat yang sangat manjur dalam merusak generasi muda. Penggunanya adalah orang-orang dalam masa produktif yakni usia 15-40 tahun.

“Mereka inilah orang-orang yang nanti menjadi penerus kita semuanya, kalau mereka hancur maka negara-negara lain akan mudah menguasai Indonesia,” tandasnya.

Lalu, menghadapi ancaman proxy war, apa yang harus kita perbuat? Sugiyono mengatakan, inilah pentingnya menanamkan rasa kebangsaan, faham kebangsaan dan semangat kebangsaan. Sehingga Indonesia menjadi bangsa yang kuat dan siap menghadapi ancaman apapun dan dari manapun.

“Apa yang harus kita bela? kedaulatan negara, keutuhan wilayah, dan keselamatan bangsa. Mengapa harus kita bela? karena tidak ada yang menjamin Indonesia akan ada selamanya. Siapa yang membela? semua rakyat Indonesia,” tegasnya kepada peserta pengajian.

Lebih lanjut, Sugiyono menjelaskan lima kriteria dasar bela negara, yaitu cinta tanah air, sadar berbangsa dan bernegara, rela berkorban, yakin Pancasila sebagai ideologi, dan memiliki awal kemampuan bela negara. Mengakhiri materinya, ia berpesan kepada warga LDII untuk memantapkan wawasan kebangsaan, cinta tanah air serta rela berkorban.

“Ajak seluruh anak bangsa untuk mewujudkan stabilitas keamanan nasional. Kenapa harus diwujudkan? agar tercipta kondisi aman dan tentram sehingga akan banyak investor yang masuk ke Indonesia. Dengan demikian, akan membuka banyak lapangan pekerjaan, megurangi pengangguran, dan mengurangi angka kriminalitas. Imbasnya, pertumbuhan ekonomi akan meningkat sehingga rakyat menjadi adil dan makmur,” tutupnya.

Check Also

LDII Bantul

LDII Bantul Upayakan 29 Karakter Luhur Generasi Muda Melalui Pengajian Akbar

Bantul (11/5). DPD LDII Kabupaten Bantul menyelenggarakan Pengajian Akbar pada Minggu (11/5/2025). Acara berlangsung di …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *