
Bantul (2/10) – Perdana di Kabupaten Bantul, DPD LDII Bantul melalui bagian Pemuda, Kepanduan, Olahraga, Seni dan Budaya (PKOSB) menyelenggarakan Alkarima Fair 2024 pada Sabtu dan Minggu, 28-29 September 2024. Acara ini berlangsung selama dua hari, berlokasi di Kompleks SMP Alkarima Boarding School, Pulokadang, Sumberagung, Bantul.
Sebagai kontribusi peduli terhadap lingkungan, acara ini memiliki tujuan meningkatkan kesadaran masyarakat untuk peduli lingkungan, serta menjadi wadah bagi pemuda LDII untuk menyalurkan ide kreatif dan inovatif dalam menjaga lingkungan.
Berbagai kegiatan memeriahkan Alkarima Fair 2024 seperti workshop kemandirian, lomba fotografi dan karya inovasi, serta talkshow lingkungan. Pada talkshow lingkungan diisi oleh dua pembicara, yaitu Fahada Hartika, S.I.Kom. dari Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Kabupaten Bantul dan Ketua DPW LDII DIY Ir. Atus Syahbudin, S.Hut., M.Agr., Ph.D., IPU.
Dalam penyampaiannya, Fahada menjelaskan terkait proses pengolahan sampah anorganik dan organik yang bisa dilakukan masyarakat. “Salah satu pengolahan sampah paling mudah adalah dengan pemilahan sampah untuk sampah anorganik dan jugangan untuk sampah organik,” ucap Fahada.

Ketua DPD LDII Bantul, Nanang Dwi Antoro, S.I.P. menyebutkan bahwa LDII Bantul juga telah memiliki program berkaitan dengan lingkungan dan telah sesuai dengan program pemerintah, terutama terkait pengelolaan sampah. Atus Syahbudin juga menyebutkan bahwa DPW LDII DIY telah lama mensosialisasikan program lingkungannya, yaitu Jugangin Om (Jugangan Ing Omah) dan Jugangin Mas (Jugangan Ing Masjid). Atus berharap program tersebut dapat dilakukan oleh setiap masyarakat dan kedepannya bisa ditingkatkan dengan melakukan pengolahan sampah reuse dan recycle.
“Terlihat tadi di pameran karya dan inovasi Alkarima Fair ini, para generus LDII DIY sudah meningkat di level canggih dengan menggunakan teknologi dalam memanfaatkan kembali limbah di masyarakat,” jelas Atus.
Dosen Fakultas Kehutanan UGM ini juga menuturkan bahwa tantangan dalam menjaga lingkungan adalah tingkat kesadaran setiap orang yang berbeda-beda, serta menekankan pada setiap pimpinan sektor LDII untuk mencari ketokohan lokal, baik di masyarakat, di rumah, atau di sektor lainnya.
“Kami berharap bisa menemukan ketokohan lokal dimanapun itu, bahkan di lansia, sehingga kami bisa memberdayakan tantangan lingkungan di tempatnya masing-masing dan semakin cepat menciptakan bumi lestari,” tutur Atus. Adanya kegiatan Alkarima Fair 2024 ini diharapkan dapat menjadi dukungan dan edukasi kepada masyarakat untuk turut aktif menjaga lingkungan.