Bantul (20/9) – Bupati Bantul Abdul Halim Muslih menerima penghargaan Bupati Peduli Sampah dari DPP LDII atas kepedulian kepala daerah terhadap lingkungan hidup khususnya masalah sampah. Penghargaan diterima Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Fenty Yusdayati pada acara Deklarasi dan ToT Menuju ProKlim Lestari di Desa Wisata Sangurejo, Turi, Sleman, Senin (16/9/2024).
Diketahui, Bupati Bantul memiliki program “Bantul Bersih Sampah 2025 (Bantul Bersama)” untuk menangani masalah sampah khususnya di Kabupaten Bantul. Berbagai upaya dilakukan guna mengejar target kemandirian dalam pengelolaan sampah tahun 2025 mendatang. Upaya ini dilakukan dengan merancang pembangunan dan pengembangan pengelolaan sampah, mulai dari hulu, tengah, hingga hilir.
Halim mengatakan, dalam percepatan pengelolaan sampah, pihaknya sedang membangun tiga tempat pengolahan sampah terpadu (TPST), yaitu TPST Modalan, Banguntapan, berkapasitas 50 ton; TPST Dingkikan, Argodadi, Sedayu dengan kapasitas sekitar 40 ton; dan ITF Pusat Karbonasi Bawuran, Pleret, berkapasitas 70 ton. Pemkab Bantul berencana membangun 12 TPST dan tempat pengolahan sampah dengan sistem reduce, reuse, dan recycle (TPS3R).
“Sudah ada beberapa kalurahan pula yang sudah memiliki instalasi pengolahan sampah. Di antaranya Panggungharjo, Guwosari, Potorono, Karangtengah, Bangunharjo, dan memang itu semua difasilitasi pemerintah untuk mendorong kemandirian pengelolaan sampah di level kalurahan,” ujar Halim.
Selain itu, Halim menginginkan agar warga Bantul bisa menerapkan budaya baru dalam mengolah sampah. “Setiap warga Bantul mulai hari ini sudah harus meningkatkan budaya baru dalam mengolah sampah yakni sejak dari tingkat rumah tangga untuk membiasakan memilah sampah,” ujarnya saat meresmikan pengelolaan sampah berbasis Badan Usaha Milik Kalurahan (BumKal).
Menurutnya, perlu satu terobosan-terobosan baru yang lebih rasional, lebih masuk akal yaitu sampah harus selesai di desa, sehingga masyarakat tidak perlu lagi mengirim dan menyetorkan sampah di TPA piyungan.
Sementara saat hadir pada Musyawarah Daerah (Musda) DPD LDII Bantul, Bupati mengapresiasi inisiasi LDII dalam mengolah sampah dengan memilah sampah dari rumah.
“Tempat Pembuangan Sampah Terpadu di Piyungan sudah melebihi kapasitas, maka solusinya menyelesaikan di tingkat desa, caranya dengan memilah sampah dari rumah tangga. Maka program LDII tadi tepat dari sampah menuju jariyah,” ungkapnya.