Bantul (28/6) – Persoalan sampah masih menjadi permasalahan yang serius di DIY. Masalah itu muncul salah satunya saat Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) Piyungan ditutup. Menghadapi kondisi tersebut, perlu solusi berkelanjutan.
“Bupati Bantul memiliki program Bantul Bebas Sampah Tahun 2024, program ini perlu didukung dan dibantu untuk menangani permasalahan sampah, seperti yang sudah dilakukan PC LDII Jetis melalui program dari sampah menjadi jariyah,” ujar Ketua DPD LDII Kabupaten Bantul Nanang Dwi Antoro, S.I.P., saat memberikan sambutan pada pengukuhan pengurus DPD LDII Kabupaten Bantul masa bakti 2022-2027.
Program tersebut, lanjut Nanang, disampaikan saat pengurus LDII Bantul audiensi dengan bupati beberapa waktu lalu. “Program Pak Bupati sudah diawali di sini, di sebelah selatan dekat area parkir itu sudah ada boks sampah sesuai jenisnya, ke depan program dari sampah menjadi jariyah ini bisa diduplikasi di wilayah lain sebagai upaya LDII membantu pemerintah,” jelasnya.
Menurutnya, sinergi LDII tidak hanya berkaitan dengan organisasi Islam, tetapi juga sinergi dengan pemerintah daerah. “Selanjutnya, kami akan mengundang pengurus pleno untuk memformulasikan kira-kira program apa yang lebih aplikatif di lapangan yang mungkin bisa dicapai,” tutupnya.
Sementara itu, Ketua DPW LDII DIY Atus Syahbudin, S.Hut., M.Agr., Ph.D. yang hadir mengukuhkan pengurus DPD LDII Kabupaten Bantul mendorong para pengurus organisasi untuk berlari kencang menghadapi persoalan sampah dalam rangka mendukung program Bupati Bantul.
“Program Pak Bupati sudah jelas mengatakan bahwa bantul ingin bebas sampah 2024, LDII berperan apa pada program itu? Untuk itu segera saja, kalau perlu buat program kerjanya,” ujar Atus.
Ia mengajak para pengurus organisasi bersama warga LDII menerapkan 3R yakni reuse (menggunakan kembali), reduce (mengurangi), dan recycle (mengolah kembali). “Monggo, ini jadi momentum yang baik untuk bantul, pasalnya TPST Piyungan baru saja ditutup dan diperbaiki, sehingga pengurus bisa mengambil bagian untuk bersama-sama mewujudkan hidup sehat, tidak hanya dakwah keagamaan juga dakwah melalui kebersihan,” ajaknya.
Bantul dengan kearifan lokalnya, Atus pun mendorong untuk menggerakkan dan memaksimalkan pangan dan lingkungan hidup. “Bantul punya dewaruci di pantai selatan, tanahnya bisa dimanfaatkan untuk lingkungan hidup,” pungkasnya.
Pengukuhan pengurus DPD LDII Kabupaten Bantul dilaksanakan di Aula Masjid Nur Aisyah, Pulokadang, Jetis, Bantul, Minggu (19/6/2022). Sebanyak 93 pengurus dilantik mulai dari dewan penasehat, pengurus harian dan anggota masing-masing bagian yang terdiri dari 12 bagian.