DPD LDII BANTUL Lembaga Dakwah Islam Indonesia
Yogyakarta (9/5) – Tim Manasikil Haji Bantul menggelar pembekalan manasik haji bagi para calon jemaah haji LDII Bantul tahun 2025. Kegiatan ini dilakukan di gedung Wisma PPG AlKarima, kompleks Masjid Baitussalam Daengan, Gedongkiwo, Mantrijeron, Kota Yogyakarta pada Kamis (1/5/2025).
Dewan Penasihat DPD LDII Bantul, H. Sudayat, menyampaikan rasa syukur atas terlaksananya program pembinaan jemaah haji guna menyiapkan para calon tamu Allah untuk pemberangkatan haji tahun 2025. “Alhamdulillah pembinaan jemaah haji yang sudah berjalan lebih dari 5 tahun yang lalu ini bisa terlaksana dengan aman, selamat, lancar, dan barokah,” ucapnya.
Ia memberi pesan kepada para calon jemaah haji LDII Bantul untuk menjaga kesehatan dan memanfaatkan waktu sebaik mungkin untuk beribadah. “Para calon jemaah haji supaya menjaga kesehatannya dan juga perbanyak doa. Digunakan atau tidak waktu akan habis, maka ketika di tanah haram jamaah supaya betul-betul memanfaatkan waktunya untuk memperbanyak ibadah dan berdoa,” ucapnya.
H. Subarjo selaku pemateri mengingatkan para calon jemaah haji agar tidak salah dalam menata niatnya. “Hati-hati dalam menata niat, jangan sampai kliru haji niatnya untuk riya/pamer agar dipanggil pak/bu haji, karena kalau salah niatnya maka ibadah haji jadi sia-sia tidak ada artinya,” jelasnya.
Menurutnya, penting sekali untuk menjaga kerukunan antar sesama jamaah haji dan menjaga ucapannya. “Jamaah haji berasal dari seluruh Indonesia, dari Kalimantan, Sumatera, Jawa pasti berbeda adab dan kebiasaannya. Maka supaya selalu mempraktekkan 5 syarat kerukunan, yaitu berbicara yang baik, sama-sama mengeluarkan energi maka biasakan bicara yang baik jangan sampai orang lain tersinggung, keporo ngalah rebutan ngalah. Selain itu, jamaah supaya bisa punya rasa empati, saling bantu jika ada yang kesusahan.” tambahnya.
Sementara itu, Tim Pembinaan Manasik Haji Bantul, Heri memaparkan bahwasannya termasuk dari pembekalan yaitu pendampingan jamaah haji melalui group WhatsApp, dari sebelum keberangkatan sampai ketika di tanah haram. “Untuk pendampingan kami melalui grup WhatsApp secara intens kami aktifkan tanya jawab dari sebelum keberangkatan maupun besok setelah sampai di tanah harom,” ungkapnya.
Heri berharap pelaksanaan manasik ini dapat menambah keyakinan dan kefahaman jamaah terhadap ilmu manasikil haji, “Harapan kami dengan adanya pembekalan ini menambah motivasi, ketenangan, dan keyakinan serta kefahaman terhadap ilmu manasik haji yang telah dikaji, sehingga bisa menjadi haji mabrur yg barokah,” tutup Heri. (bela/*)
