Bantul (21/7) – Womenpreneur merupakan salah satu istilah yang tepat untuk menunjukkan bahwa perempuan memiliki hak yang sama untuk mandiri secara finansial. Tidak hanya berperan sebagai pengurus rumah tangga, perempuan juga berhak untuk menjadi penggerak utama bisnis dan usaha. Melalui kreativitas dan semangat kewirausahaan yang tinggi, perempuan dapat mengembangkan usaha untuk mendapatkan keuntungan finansial sekaligus memberikan dampak bermanfaat bagi banyak orang.
Menindaklanjuti hal tersebut, PC LDII Banguntapan melalui Kepengurusan Muda-Mudi (KMM) mengadakan kegiatan Pelatihan Membuat Macrame pada Sabtu (20/7/2024). Acara yang berlangsung di Masjid Baitul A’la, Baturetno ini diikuti oleh remaja putri LDII se-Kapanewon Banguntapan.
Asri Desire Ulfa, M.Pd., pengisi nasihat keagamaan bertema kemandirian remaja putri mengatakan bahwa seorang perempuan harus bisa mandiri. “Sebagai seseorang yang beriman, terlebih sebagai seorang perempuan, kita harus bisa mandiri. Mandiri sendiri bisa dibagi menjadi beberapa aspek, yaitu mandiri secara fisik, secara emosional, dan secara finansial,” jelas Ulfa. Dengan adanya kegiatan Pelatihan Membuat Macrame ini, diharapkan kemandirian secara finansial remaja putri LDII Banguntapan dapat meningkat sehingga mampu mendorong munculnya seorang womenpreneur.
Selanjutnya, para peserta diajak untuk mempraktikan pembuatan macrame menjadi gantungan kunci. Peserta dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu kelompok gantungan bunga, gantungan kelabang, dan gantungan pelangi. Mereka dibebaskan untuk memilih kelompoknya sendiri sesuai dengan bentuk kerajinan yang ingin dipelajari. Kelompok yang paling diminati peserta adalah kelompok gantungan pelangi yang terbukti dari jumlah peserta paling banyak dibandingkan kelompok lainnya. “Selain karena lucu, menurut aku gantungan bentuk pelangi ini yang paling mudah dibuat,” ungkap Zahra, salah satu peserta pelatihan.
Kegiatan pelatihan ini tidak hanya memberikan keterampilan baru kepada para remaja putri, tetapi juga membangkitkan semangat untuk mandiri secara finansial melalui kreativitas dan inovasi. “Senang bisa berkreasi bersama teman-teman. Barangkali lewat kegiatan ini bisa memunculkan bakat terpendam di bidang kerajinan tangan macrame dan bisa dijadikan cuan,” ujar Seha, salah satu peserta pelatihan yang sangat antusias.