Bantul (2/2) – DPD LDII Kabupaten Bantul mengikuti kegiatan dialog dan capacity building kerukunan intern umat Islam dan moderasi beragama yang dilaksanakan oleh Kanwil Kemenag DIY. Kegiatan tersebut dilaksanakan di Kaligriya, Jalan Boyong, Kaliurang, Sleman pada Selasa (31/1/2023).
Kegiatan dialog dan capacity building ini diinisiasi oleh Bidang Penerangan Agama Islam dan Pemberdayaan Zakat Wakaf (Penaiszawa) Kanwil Kemenag DIY. Dalam kegiatan ini, Kemenag DIY mengundang perwakilan dari berbagai ormas Islam di DIY.
Total 50 peserta perwakilan dari berbagai ormas dapat hadir dalam kegiatan tersebut. Sebagai perwakilan dari DPD LDII Bantul, yakni H. Budi Sanyata, S.Pd. selaku Bendahara, serta H. Supardi, S.Pd. selaku Dewan Penasehat.
Rangkaian kegiatan dialog dan capacity building dimulai dengan doa bersama yang dipimpin oleh Drs. H. Nur Rokhman MA, dilanjutkan sambutan dari Kepala Bidang Penaiszawa, Drs. H. Sigit Warsita MA.
“Kegiatan ini adalah kegiatan serupa angkatan yang kedua. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kebersamaan tokoh-tokoh ormas Islam dan umat Islam pada umumnya,” jelas H. Sigit Warsita.
Ia juga menjelaskan, bahwa dialog dan capacity building ini juga menjadi rangkaian dari safari kunjungan Kanwil Kemenag DIY ke lembaga-lembaga atau ormas-ormas Islam beberapa hari yang lalu.
“Kegiatan ini diharapkan sebagai perekat umat Islam, melakukan kegiatan bersama, memahami masalah aqidah masing-masing sesuai dengan keyakinannya. Namun demikian banyak ibadah sosial yang bisa dikerjakan bersama sama,” papar Kepala Bidang Penaiszawa tersebut.
H. Sigit Wasita juga berharap dapat tercipta kebersamaan dan kerjasama dari semua ormas Islam yang ada di DIY. “Harapannya dari sama sama bekerja menjadi bekerja sama. Oleh karena itu dalam kegitan hari ini selain kegiatan dialog, juga dilakukan kegiatan outbond, dinamika kelompok sebagai pemantik kebersamaan kami,” terangnya.
Menutup sambutannya, H. Sigit Wasita mengajak semua tokoh yang hadir untuk bisa meningkatkan kerukunan dan keharmonisan umat Islam. Terlebih lagi, Indonesia akan menghadapi tahun politik 2024, sehingga umat harus tetap rukun dan harmonis meskipun beda pilihan.